Manajemen Krisis



Krisis adalah keadaan darurat yang tidak diharapkan yang memerlukan tanggapan secepatnya. Manajemen krisis adalah suatu metode organisasi dalam menghadapi keadaan darurat. Manajemen krisis dirancang untuk membantu para karyawan dalam mengatasi kondisi yang ekstrim atau tidak bisa diramalkan, rencana krisis yang baik umumnya menguraikan siapa yang akan bertanggung jawab dalam situasi yang berbeda-beda, bagaimana organisasi akan menanggapinya.

Proses manajemen dalam memandu dan memotivasi karyawan untuk mencapai sasaran suatu organisasi.

Dalam melakukan pengarahan manager dapat menggunakan tiga  gaya kepemimpinan yaitu :

a.    Gaya Otokratis: Gaya kepemimpinan dimana pemimpin memiliki kekuasaan penuh untuk mengambil keputusan.
b.    Gaya Bebas (Laissez Faire): Gaya kepemimpinan dimana pemimpin mendelegasikan sejumlah wewenang kepada karyawan.
c.    Gaya Partisipatif (demokratis): Gaya kepemimpinan dimana para pemimpin mendapat beberapa masukan dari karyawan tetapi umumnya menggunakan wewenangnya untuk mengambil keputusan.
4. Pengawasan (Controlling):

Proses manajemen dalam memonitor kinerja  suatu organisasi untuk menjamin bahwa tujuannya dapat tercapai. Proses pengawasan dimulai ketika manajemen menetapkan standar-standar, seringkali kinerja financial, kemudian para manager mengukur kinerja actual dengan menggunakan standar-standar ini. Jika angka sesuai, organisasi melanjutkan tindakan yang dilakukan saat ini. Jika bervariasi cukup besar, harus diadakan penyesuaian terhadap satu atau lain hal. Pengawasan dapat juga memperlihatkan di bidang mana saja kinerja menunjukkan hasil yang lebih baik dari pada yang diharapkan, sehingga dapat dijadikan acuan untuk memberikan penghargaan.

Komentar