SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SERTA PROSES TRANSAKSI UKM (USAHA KECIL DAN MENENGAH)

USAHA KECIL “WARUNG JAJANAN IBU WANTI”

Situasi di suatu tempat padat masyarakat umumnya amat ramai dengan anak-anak umur dibawah usia 12 tahun, itulah sebab Bu Wanti membuka peluang usaha nya dengan membuka warung jajanan.
Pada tugas softskill kali ini saya akan mencari informasi tentang proses transaksi serta sistem informasi akuntansi pada usaha kecil milik Ibu Wanti. Untuk mencari informasi langkah yang saya lakukan adalah
mendatangi tempat Ibu Wanti berjualan dan mewawancari beberapa pertanyaan mengenai tugas yang saya buat ini yaitu sistem informasi akuntansi serta proses transaksi UKM.

Profil Usaha





    1.      Nama Usaha                : Warung Jajanan Ibu Wanti 
    2.      Bidang Usaha             : Makanan dan Minuman
    3.      Alamat Usaha             : Perum. Grand Regency Jl. Grand Regency 2, Bekasi
    4.      Mulai Berdiri               : 2012

Bu Wanti memilih peluang usaha ini sangat terbilang menjanjikan untuk usaha kecil. Melihat banyak nya anak-anak disekitar perumahan tempat ia berjualan. Warung ini buka pada jam 1 siang sampai dengan jam 6 sore. Dan tempat usaha ini sangat strategis karena tak jauh dari anak-anak yang biasanya sedang belajar mengaji disuatu rumah yang sangat dekat dengan tempat Bu Wanti berjualan. Maka ketika anak-anak tersebut berangkat mengaji atau pulang mengaji atau anak-anak yang hanya sekedar bermain biasanya langsung menyerbu warung jajanan tersebut. Dan bahkan orang dewasa sekalipun ikut menikmati jajanan tersebut.



PROSES TRANSAKSI

Alur proses awal transaksi usaha ini dimulai dari pemilik warung membuat daftar belanja bahan-bahan yang diperlukan untuk warungnya. Semua bahan-bahan umumnya dibeli di Pasar di daerah Rawa Lumbu, Bekasi. Namun ada bahan yang bisa dibeli di supermarket terdekat.
Biasanya barang-barang yang dibelanjakan jika stok barang sudah ada yang habis maka belanja setiap hari pada pagi hari dengan mencatat kembali barang apa saja yang sudah habis untuk dibeli kembali di pasar karena stok barang ada saja yang habis setiap harinya. Berikut adalah alur flowchart proses transaksi nya:



1.        Barang, harga barang ketika akan berbelanja serta harga yang di jual berupa:

  Ø  Minuman Sachet
ü  Harga Barang: - Sachet Ukuran Kecil Rp. 2.700,- / 10 renceng
-    Sachet Ukuran Besar Rp. 9.000,- / 10 renceng
ü  Harga Jual: - Sachet Ukuran Kecil diseduh @ Rp. 1.000,-
dan tidak diseduh @ Rp. 500,-
       - Sachet Ukuran Besar diseduh @ Rp. 2.500,- atau @ Rp. 3.000,-
dan tidak diseduh @ Rp. 1.000,-

  Ø  Jus Strawberry dan Jus Jeruk
ü  Harga Barang: - Strawberry Rp. 8.000,- / mika
 - Jeruk Rp. 12.000,- / kg
ü  Harga Jual: @ Rp. 6.000,-

  Ø  Pop Ice
ü  Harga Barang: Sachet Rp. 9.000,- / 10 renceng
Untuk topping: - Keju Rp. 17.000,-
  - Meises Ceres Rp. 5.000,- / ¼ kg
  - Oreo Rp. 16.000,- / 2 pack
ü  Harga Jual: @ Rp. 4.000,-

  Ø  Es Campur
ü  Harga Barang: - Jeli Rp. 14.000,- / 2 bungkus
 - Cincau Rp. 3.000,- / bongkahan
 - Selasih cap kupu-kupu Rp. 10.000,- / botol
 - Susu (Coklat & Putih) Rp. 16.000,- / 2 kaleng
 - Sirup cap bango Rp. 16.000,- / botol
ü  Harga Jual: Gelas Kecil @ Rp. 2.500,- dan Gelas Besar @ Rp. 5000,-

  Ø  Sosis
ü  Harga Barang: Rp. 16.000,- / bungkus
ü  Harga Jual: Rp. 2.500,- / 2 biji

  Ø  Baso+Telur
ü  Harga Barang: - Baso Rp. 10.000,- / bungkus
 - Telur Rp. 18.000,- / kg
ü  Harga Jual: Rp. 2.000,- / 3 tusuk

  Ø  Otak-otak
ü  Harga Barang: Rp. 5.000,- / bungkus
ü  Harga Jual: Rp. 1.000,- / biji

  Ø  Mie
ü  Harga Barang: - Indomie Rebus Rp. 18.000,- /  10 biji
 - Indomie Goreng Rp. 19.000,- /  10 biji
 - Mie Sakura Rp. 10.000,- /  10 biji
ü  Harga Jual: Indomie @ Rp. 4.000,- dan Mie Sakura @ Rp. 3.000,-


2.        Biaya Peralatan

  Ø  Tusukan Rp. 8.000,- / pack
  Ø  Plastik Es Rp. 8.000,- / pack
  Ø  Sterofoam Rp. 3.000,- / 10 biji
  Ø  Gas Elpigi Rp. 20.000,- / 3 kg
  Ø  Minyak Rp. 18.000,- / liter
  Ø  Gelas Plastik Rp. 6.000,- / pack

LAPORAN KEUANGAN

Modal Awal dalam memulai usaha adalah sebesar Rp. 500.000,-. Pada awal memulai usaha masih menggunakan gerobak kayu. Setelah dua tahun berjalan, Ibu Wanti mengganti gerobak kayu menjadi gerobak kaca dengan meminjam uang kepada Bank sebesar Rp. 10.000.000,-.
Biaya setiap hari untuk dibelanjakan membeli barang-barang untuk di dagangkan sebesar ± Rp. 150.000,-.
Untuk menyewa lapak+biaya listrik, Ibu Wanti membayar sejumlah uang sebesar Rp. 5.000,- / hari kepada penyewa lapak.
Dan Ibu Wanti mendapatkan Laba kotor sebesar ± Rp. 200.000,-
Jadi, Laba bersih yang di dapat Ibu Wanti adalah Laba Kotor perhari – Biaya Pengeluaran perhari, Rp. 200.000 – Rp 155.000 = Rp. 45.000,- jadi keuntungan bersih yang didapat Ibu Wanti perhari ± Rp. 45.000,-

KELEMAHAN SISTEM

Kelemahan sistem dan hambatan dalam pengelolaan usaha kecil milik Ibu Wanti ini adalah tidak adanya penyusunan laporan keuangan atau pembukuan secara tertib dan teratur sehingga tidak mengetahui secara tepat berapa kebutuhan modal kerja karena tidak adanya perencanaan kas.
Beberapa kendala yang dihadapi adalah seperti terjadinya hujan, tempat usaha Ibu Wanti kurang dilengkapi fasilitas untuk menghalangi air hujan yang secara tiba-tiba turun ketika sedang berjualan karena berada di tempat terbuka.

SARAN

UKM harus memiliki manajemen resiko yang baik dalam rangka pengelolaan usaha, untuk itu disarankan adanya perhatian dan pengelolaan perusahaan berdasarkan kepada resiko yang ada. Dibuatnya pembukuan dan informasi laporan keuangan sangatlah penting bagi UKM sekalipun usaha adalah milik pribadi dan hanya pribadi yang mengelola sendiri, sebagai sarana perencanaan usaha yang lebih baik lagi di masa depan.

Komentar